Saturday 8 June 2013

Belajar Bersama Ridwan (part 1. Mandi dan Memakai Baju)

Aku suka sekali Hari libur. Mungkin semua orang, bukan hanya aku, yang sangat "feeling excited" dengan kata
L- I-B-U-R.
Bagi Ibu bekerja seperti aku, libur artinya bisa berkreasi tanpa terikat banyak dengan waktu, di dalam dan di luar rumah. Dan libur, walau hanya sehari, di hari Ahad misalnya, aku sangat mensyukurinya.

Biasanya libur aku pergunakan untuk masak, beres-beres rumah, main sepuasnya dengan Ridwan, browsing dan baca.
Dengan anakku, Muhammad Ridwan Abdurro'uf,  setiap hari kami memang sudah dekat tapi tidak bisa seintens di Hari Minggu dan Selasa (jatah jam kosong dari sekolah, guru diijinkan tidak masuk sekolah) karena jadwal kami padat sekali.
Jadi walau pun Ridwan sering aku ajak ke sekolah, ikut masuk ke kelas ketika aku mengajar, tapi perhatianku akan tetap terpecah karena tentu dia harus mengalah saat aku menerangkan pelajaran di kelas dan dia harus bermain sendirian di kursi atau ke teras depan kelas. ^^

Hari Minggu ini Ridwan mandi tidak sepagi hari-hari biasa. di hari sibuk lainnya, sebelum jam 7 dia harus sudah mandi, tapi di hari Ahad, aku beri sedikit kelonggaran dia untuk  main-main dulu di halaman, nah permainan yang baru-baru ini dia suka adalah bermain menjadi Super hero, Superman.
 Berbekal sarung yang dilipat dan kemudian diikatkan untuk menutupi punggungnya sehingga seolah menjadi sayapnya, dia akan berlari-lari sambil mengibas-ngibaskan sayap Superman-nya, ah, pasti di dalam hatinya, dia merasa dia terlihat keren sekali. Tapi ternyata dengan sarung ukuran normal, terlalu berat dan besar untuknya, akhirnya aku harus mencari lagi kain yng lebih kecil. Setelah bongkar-bongkar lipatan kain di lemari, ketemu dengan pashmina kaos yang lentur dan ringan, sudah lama tidak dipakai karena terlalu kecil buatku :D, akhirnya sejak pagi tadi, resmi jadi sayap Cupemen si Ridwan ^^.

 Setelah sekitar setengah jam Ridwan berlari-lari mengitari halaman, teras, dan bagian-bagian di dalam rumah hingga berkeringat, Ridwan minta dimandikan:
"ummi, Idang mau dimandiin badan Idang bacah mi..."(Ummi, Ridwan mau dimandiin, badan Ridwan basah)

" Iya kita mandi ya, tapi tunggu keringatnya kering dulu karena gak boleh mandi kalau badannya masih berkeringat kayak sekarang, sekarang Ridwan sebaiknya duduk dulu."

dan Ridwan setuju, tapi sepertinya udah tidak sabaran, akhirnya dia buka celana sendiri, untuk baju, dia belum bisa buka sendiri karena memang lebih sulit buat anak-anak:D.

Waktu mandi merupakan waktu yang sangat menyenangkan baginya, dan di sana ada proses belajar yang cukup panjang juga, mulai dari prosesi baca do'a sebelum masuk kamar mandi, sampai selesai mandi. Pernah beberapa kali aku mencontohkan, pura-pura lupa berdo'a kemudian aku ajak dia keluar kamar mandi lagi, dan bilang: "tadi ada yang ketinggalan lho Wan, apa ya? ummi lupa."

"baca do'a ummi."
"Nah iya..yuk baca, Bismillah allahumma inni a'udzubika minal hubutsi wal khobaaits"..nah Ridwan di bagian akhir do'a yang paling seru pengucapannya, sampai hampir teriak gitu. "..Wal kobaaaaaaiiiiis" serunya dengan panjang dan penuh kebanggaan.

Sekarang melangkah dengan kaki kiri duluan, tapi kalau tanpa sengaja kaki kanan yang duluan masuk? keluar lagi deh, trus masuk dengan kaki kiri dulu :). Repot sih sebenarnya, tapi inilah proses belajar bagi anak di bawah umur, anak yang diibaratkan kertas kosong dan kita yang akan menorehkan tinta di atasnya, tiap step-nya harus menyenangkan, jangan sampai membuat dia bosan atau tidak tertarik..harus banyak bercanda dan tertawa, satu lagi, kita harus kaya dengan sanjungan dan pujian, karena anak-anak SANGAT menyukai pujian, dalam sekali melakukan keberhasilan, berkali-kali lontaran pujian seperti :"anak pintar, aduh ini anak siapa sih hebat sekali?, luar biasa Sayang, memang beneran anak sholeh ya kamu," dan masih banyak lagi mesti diberikan, agar dia merasa berharga karena sudah berhasil melakukan sesuatu. dan pujian, bagiku sebagai pendidik, bukan hanya kepada anakku di rumah, tapi anak-anakku di sekolah pun, hukumnya wajib.

Di dalam kamar mandi, yang pertama kali dilakukan adalah menyiram dulu air mulai dari bagian kakinya, supaya Ridwan tidak kaget karena air di sini dingin sekali...kemudian menyikat gigi. Satu hal yang sebenarnya cukup membuat kewalahan di awal menyikat gigi, Ridwan suka sekali menyikat giginya, jadi dia tidak akan membiarkan orang lain menyikat giginya, DIA MAU DIA SENDIRI YANG MELAKUKANNYA. Dan Artinya, menyikat gigi seadanya, dengan gayanya, dengan caranya, entah bersih atau tidak...

Pernah aku beri contoh dengan kami berhadap-hadapan menyikat gigi, tapi itu bertahan sebentar, dia kembali ke caranya dengan menghisal-hisap pasta gigi anak-anak (yang aman tertelan tentunya) yang menempel di sikat gigi, menggosok seadanya. Pernah juga aku mencoba merayunya agar aku yang menyikat giginya, dia menolak, sampai ketika beberapa kali mandi selalu dia yang menyikat sendiri, giginya mulai terlihat tidak bersih, aku memaksa dan dia menangis. Ah, bingung juga, tapi kemudian aku ceritakan tentang kerajaan kuman, tentang dokter gigi, dan banyak tentara penjaga gigi di sikat gigi itu....bayangkan, berapa lama waktu untuk memandikannya :D.

Belum lagi percakapan tentang kamar mandi. Ridwan anak yang suka sekali bertanya dan memberi saran. Terkadang pertanyaannya sulit untuk dijawab, bukan karena tidak tahu jawabannya, tapi pertanyaannya itu yang sudah di batas akhir untuk sebuah pertanyaan, artinya, mencari jawabannya harus berpikir berkali-kali (aduh ribet menerangkannya), misal begini

Ridwan: "Ummi, air baknya kenapa penuh?"
Aku: "karena tadi lupa dimatikan kerannya"
Ridwan:"Kenapa lupa dimatikan kerannya?"
Aku:"Karena ummi mengerjakan pekerjaan lainnya."
Ridwan:"Kenapa ummi mengerjakan pekerjaan lainnya?"
Aku: (waduuuh..panjang amat pertanyaannya) Karena kalau tidak dikerjakan, ummi gak masak, Ridwan gak bisa sarapan"
Ridwan: "Kenapa gak bisa sarapan?"
Aku: (hiks hiks...) yaah, karena gak dimasak, ya gak bisa dimakan dong nak, artinya gak bisa sarapan, kan itu lauk nasi harus dimasak dulu...Habis ini sarapan ya...
Ridwan: Ya..."
Pertanyaannya sementara terhenti :-)
(pertanyaan ridwan dengan aksen yang masih belum jelas tentunya)
hehehe

Kadang pas dia melihat kamar mandi agak kotor, dia akan berkomentar:
"Ummi, kamar mandinya kotor, nanti disikat ya mi"
Wow, pintar yaa..menyuruh umminya menyikat kamar mandi hahaha.

Setelah itu keluar kamar mandi, melangkahkan kaki kanan duluan dan membaca do'a :"Ghufroonaka"
Mengelap badan dengan handuk dan ada satu prosesi yang sangat dia suka, memakai handuk dan berlari ke kamar ganti dengan handuk yang kata Ridwan:"Idang kayak olang becay" (Ridwan seperti orang besar), memakai handuk seperti itu, dia melihat Oomnya, jadi apa yang terlihat seperti Oomnya dan orang dewasa lain, dia akan bilang bahwa itu seperti yang orang dewasa lakukan.

Nah  proses berikutnya adalah Ridwan belajar memakai baju....
sebenarnya sudah beberapa kali diajarkan untuk memakai baju, tapi Ridwan bukan tipe yang suka mencari-cari lobang tangan baju, dia beberapa kali memasukkan tangannya ke lobang yang salah...dan membuat dia frustrasi, akhirnya gagal lagi belajarnya.
Akhirnya kali ini belajarnya dimulai dari memakai pakaian dalam (CD).


Jadi baju sudah aku siapkan terlebih dahulu...

kemudian setelah masuk kedua kakinya, huft..dia berdiri dan menarik celananya ke atas, waktunya berapa lama? cukup lama, karena dia hanyak bisa menarik saja, tanpa melihat bagian belakang yang masih tergulung sehingga tidak bisa ditarik...dan mesti sedikit dibantu.

Pakai bajunya...harus ditunjukin juga lobang tangan yang mana, lobang buat kepala yang mana :)
 

Menyisir rambut sendiri
selesai ^^

Nah, sesi belajarnya untuk belajar memakai baju setelah mandi sudah cukup. sekarang saatnya Ridwan main sendiri ya.

Senangnya bersamamu, merenda hari dan masa depan terbentang dengan belajar bersama. Dan kelak, kau akan sangat mencintaiku, Nak ^^

Alhamdulillah.


No comments:

Post a Comment